Selasa, 25 September 2012

contoh drama

Naskah Drama 5 Orang Singkat Bertema Arti Persahabatan

Suasana pagi cerah di SMPN Pelita Harapan Jakarta mengiringi sebuah kisah keempat sekawan dengan karakter yang berbeda-beda. Namun perbedaan tersebut tidak menjadikan mereka berempat berselisih, tetapi menjadikan mereka mascot dalam persahabatan yang sejati. KARA, MIMI, IGO, dan AFIKA, itulah nama mereka. Mereka selalu kompak dan tampak ceria setiap hari. Jadi tidak heran jika mereka memiliki ribuan teman. Ke epat sekawan tersebut berbincang-bincang sambil berjalan di koridor sekolah.

IGO : “Hey sob, sebentar lagi kita UAN nich, pastinya waktu untuk kumpul-kumpul kita akan tersita buat belajar. Gimana nich?”

MIMI : “Iya bener juga Zha, jadwal kita bakalan jungkir balik gara-gara persiapan UAN. Jadwal shopping, ke salon, creambath, manypadhy, dan pastinya jadwal kencan bareng bakalan ancur. Aduch, bisa-bisa rambut aku rontok nich.”

KARA : “Gak segitunya kalik, tergantung kita juga. Jika kita rajin menabung ilmu, maka kita tidak akan sibuk belajar.”

MIMI : “Ah kamu ini Cha, mentang-mentang anak pintar jadinya sok ceramah. Huh nyebelin.”

IGO : “Sudah-sudah jangan berdebat, apa yang di omongin KARA itu ada benarnya juga. Coba dech kalian bayangin, jika kita rajin belajar kita tidak perlu sibuk-sibuk mikirin UAN, itung-itung siap senjata dulu sebelum perang. Enjoy aja lagi, bener gak?”

MIMI : “Iya-iya Bu guru. Belum masuk kelas aja sudah dapat ceramah dari Ibu KARA dan Ibu IGO, capek dech.”

AFIKA : “Ha…ha…ha…MIMI MIMI dari dulu penyakit marah kamu gak sembuh-sembuh yach.”
(Dengan nada ngeledek)

KARA : “Maklumlah dia itukan The Queen of Angry in the World.”

IGO : “KARA ini sukanya kok ngledekin aku terus. Kalau ngefans sama aku bilang aja dech.”

KARA : “Ih, gak banget dech.”

Bel masuk kelas berbunyi, merekapun masuk kelas untuk mengikuti pelajaran. Waktu cepat berlalu, tak terasa sudah saatnya pulang sekolah.

MIMI : “Guys, mau ke mana nich? Kalian mau langsung pulang atau mau shopping dulu?”

AFIKA : “Maybe, I go home now because I’m tired. Seharian ulangan terus.”

KARA : “Iya sama. Aku juga mau langsung pulang banyak tugas yang harus di kerjakan plus jadwal les aku yang numpuk banget. Maklumlah, aku itukan orang sibuk.”
(Seraya tertawa)

IGO : “Aduch, jadi anak kelas tiga capek banget ya. Dikit-dikit tugas, dikit-dikit ulangan pusing.”

KARA : “Namanya juga sekolah.”

Hari demi hari berganti, namun ada keganjilan dari sikap KARA, sehingga terjadi perselisihan di antara mereka.

MIMI : “Cha, akhir-akhir ini kamu kok sibuk banget yach? Sampai-sampai sahabat sendiri di lupain.”

KARA : “Sorry dech. Akhir-akhir ini aku sibuk ngerjain tugas, les, and belajar buat persiapan UAN nanti.”
IGO : “Yakin kamu nggak bohong sama kita?”

KARA : “Emh, beneran kok. Masak sich kalian nggak percaya sama sahabat sendiri.”

MIMI : “Bukan gitu, akhir-akhir ini kita liat kamu pulang lebih awal, kalau kita ajak kumpul-kumpul, kamu ada aja alasan inilah, itulah, HP kamu juga tidak pernah aktif.”

AFIKA : “Iya, juju raja lagi.”

KARA : “Nggak ada apa-apa kok guys. Sudah jangan di bahas. Nggak ada topik lain yach?”
(Mulai menitikan air mata)

IGO : “Kamu kenapa sich Cha? Cerita dong sama kita.”

MIMI : “Ayo dong Cha cerita sama kita.”

KARA : “Aku nggak kenapa-kenapa kok guys. Kenapa sich kalian nggak percaya?”

AFIKA : “Ugh tau wes. Kamu sudah nggak nganggep kita sahabat lagi.”

KARA : “Iya dech aku cerita.”

AFIKA : “Nah gitu dong. Dari tadi kenapa ceritanya.”

Ternyata KARA ada masalah dengan orang tuanya, dan masalah itu membuat KARA tidak semangat untuk belajar. Saat pulang sekolah IGO, MIMI, dan AFIKA berkumpul di rumah AFIKA.

MIMI : “Guys aku kasian nich sama KARA, dia les uterus.”

(Dengan wajah memelas)

AFIKA : “Emang kamu punya rasa kasian?”

(Dengan nada meledek)

IGO : “Sudahlah nggak usah berantem terus. Tau nggak, kalian itu seperti kucing dan tikus, rebut melulu.”

AFIKA : “Iya aku tau, sorry dech.”

IGO : “Gimana kalau kita tanya ke orang tuanya KARA aja? Jadi kita tau apa yang sebenarnya terjadi antara KARA dengan orang tuanya.”

Akhirnya mereka bertiga datang ke rumah KARA, dan kebetulan pada saat mereka ke rumah KARA, dia sedang les. Setelah mereka dipersilahkan masuk, mereka berbincang-bincang dengan Ibu KARA. Mereka bertiga menanyakan apa yang terjadi antara KARA dengan orang tuanya. Setelah bercerita panjang lebar, dan mereka telah mengetahui apa penyebabnya, mereka mohon undur diri kepada Ibu KARA.

Keesokan harinya MIMI, IGO, dan AFIKA menghampiri KARA yang sedang duduk termenung di dalam kelas.

AFIKA : “Woi.”

(Seraya mengagetkan KARA)

KARA : “Apa-apaan kalian ini, bikin aku kaget aja!”

IGO : “Kok kamu jadi nyalahin kita Cha? Kamu sich pagi-pagi sudah ngelamun, kena setan sekolah baru tau rasa kamu.”

(KARA, MIMI, AFIKA, dan IGO tertawa bersama)

AFIKA : “Cha, kita sudah tau kenapa akhir-akhir ini sikap kamu jadi aneh.”

KARA : “Kalian bicara apa sich, aku nggak ngerti?”

MIMI : “Ampun dech KARAku sayangku cintaku sahabatku jangan tulalit donk. Sudah jelas kita ini lagi bahas sikap kamu yang berubah 180o.”

IGO : “Bener Cha, kita udah tau semuanya.”

KARA : “Kalian ini ada-ada aja, aku biasa aja kalian malah bilang aku berubah segala. Emang apa yang berubah? Aku tetap KARA yang dulu.”

AFIKA : “Nggak Cha, kaum berubah semenjak kamu punya masalah dengan orang tua kamu.”

KARA : “Emang kalian tau apa tentang masalah aku ini? Kalian itu nggak tau apa-apa!”
(Dengan nada membentak)

AFIKA : “Kamu salah Cha, kita tau semuanya.”

KARA : “Maksudnya kalian tau masalhku dengan orang tuaku?”
(Dengan nada terbata-bata)

MIMI : “Yups betul betul betul.”

KARA : “Tapi gimana kalian bisa?”

AFIKA : “Iya kita tau dong. Kemarin kita bertiga sengaja ke rumah kamu buat tanya masalah ini ke ibu kamu, dan ibu kamu cerita semuanya ke kita.”

KARA : “Napa sich kalian ngelakuin hal ini? Lagian kalian bisa langsung tanya sama aku.”

AFIKA : “Kita ngelakuin hal ini karena kita kasian liat kamu kayak gini Cha?”

IGO : “Kita sudah tanya sama kamu tentang hal ini, tapi kamu cuma bilang ada masalah sama orang tua kamu. Kamu nggak jelasin apa masalah yang sebenarnya. Ya udah kita cari tau aja sendiri.”

MIMI : “Terus kita tanya ke ibu kamu dan kita tau kamu kayak gini karena HP sama fasilitas yang kamu punya di tarik sama ibu kamu kan?”

KARA : “Iya, HP sama fasilitas yang ada buat aku ditarik sama orang tua aku. Karena itu aku nggak semangat belajar, lagian tanpa itu semua rasanya hampa. Untung I-pod aku nggak ikut di sandra.”

(Sambil mengeluarkan I-pod miliknya)

MIMI : “What, I-pod baru Cha! Pinjem dong?”

KARA : “Dasar kamu nggak bisa liat barang bagus sedikit.”

MIMI : “Aduch, please dech Cha, tinggal pinjemin aja apa susahnya sich?”

KARA : “Iya ini aku pinjemin, tapi jangan sampai rusak ya?”

MIMI : “Gitu dong, dri tadi napa? Masak pakai ceramah dulu?”

KARA : “Anak ini udah di pinjemin masih aja nyebelin, dasar Miss Lebay.”

IGO : “Kalian ini kok malah rebut soal I-pod sich? Kalian nggak inget kita seKARAng lagi bahas tentang apa?”

AFIKA : “Lebih baik seKARAng kita kembali ke permaslahan awal. Oke?”

KARA, MIMI, IGO : “Oke dech.”

AFIKA : “Menurut aku sikap orang tua kamu ada benarnya juga Cha. Jadi, kamu nggak perlu jadi pendiam kayak gini. Bawa Enjoy aja Cha.”

KARA : “Emang bener. Tapi, tanpa semua itu aku jadi tambah malas belajar karena bosen nggak ada hiburan. Aku sudah cukup tertekan harus belajar terus menerus. Orang tua aku nggak peduli sama aku lagi, mereka selalu nuntut ini, itu tapi mereka nggak mikir gimana perasaanku. Merek hanya tau keinginan mereka harus terpenuhi, tanpa berfikir kemampuan aku. Mereka egois!”

(Sambil menangis)

IGO : “Sudah hapus aia mata kamu. Lebih baik seKARAng kita cari jalan keluarnya.”

MIMI : “Aha, aku punya ide, aku punya ide, ide ini bagus, ide ini untuk kita.”

KARA, MIMI, AFIKA : “Apa? Dasar Miss Lebay.”

MIMI : “Emh, bagaimana kalau kita batasi pemakaian fasilitas yang ada. Selama inikan setiap hari,
setiap jam, setiap menit and setiap detik kita selalu tergantung sama fasilitas yang ada.”

KARA : “Bener juga kamu Ra. Aku jadi sadar, kalau kita selalu tergantung sama fasilitas yang kita punya, kita bakalan jadi anak manja dan selalu tergantung sama apa yang ada. Emang susah buat kita merubah kebiasaan yang sudah mengakar di dalam diri kita. Tapi, apa kalian bisa ninggalin itu semua? Biar aku aja yang menjalankan ini semua. Aku punya sahabat seperti kalian juga sudah cukup buat aku. tapi aku masih butuh paling tidak HP sich.”

(Mereka tertawa bersama)

MIMI : “Emh, gimana ya?”

AFIKA : “Aku bisa kok. Ra, inikan ide kamu, kok malah kamu yang jadi ragu sich?”

MIMI : “Uh, tadi aku nggak usul enak yach. Tapi, aku bisa kok. Demi sahabat aku tersayang. Tapi sesekali nggak apakan?”

AFIKA : “Ya nggak apalah. Namanya juga masih proses. Tpi jangan terlalu sering yach?”

IGO : “Intinya kita setuju sama usul MIMI tadi. Lagian selayaknya sahabat sejati itu selalu ada buat sahabatnya yang lagi butuh bantuan. Kamu sedih, kita juga ikut sedih Cha. Karena kita merasa ada yang hilang. Kita juga ngerasa nggak enak kalau kita having fun, tapi kamunya malah sedih, susah, campur aduk dech. Lagian kita juga harus konsentrasi sama UAN. Bener nggak?”

KARA : “Bener, kalau gitu terima kasih ya guys.”

MIMI, AFIKA, IGO : “Sama-sama. Kita sayang kamu Cha.”
(Sambil berpelukan)
Akhirnya mereka berempat menyepakati perjanjian yang tadi diusulkan MIMI. Mereka berharap hal ini dapat memberikan hasil yang baik pada UAN nanti.
Hari demi hari mereka lalui penuh suka cita, dan tidak terasa waktu UAN telah tiba. Pada waktu pengumuman hasil UAN, mereka lulus dengan nilai yang memuaskan. Dan mereka di terima di SMA yang mereka inginkan selama ini. Sampai SMApun mereka tetap bersama.

TAG: Naskah Drama 5 Orang Singkat Bertema Arti Persahabatan
Drama Pendek 5 Orang Arti Sahabat
Naskah Drama Singkat Arti Persahabatan 6 Orang

pengertian drama

Pengertian Drama


                          Drama
Drama adalah salah satu jenis karya sastra yang mempunyai kelebihan
dibandingkan dengan karya sastra jenis lain, yaitu unsur pementasan yang
mengungkapkan isi cerita secara langsung dan dipertontonkan di depan umum.
Meskipun demikian, ada juga naskah drama yang sifatnya hanya untuk dibaca
atau sering disebut closed drama.
Berdasarkan ciri-cirinya, drama memiliki sifat penokohan yang mempunyai
peranan penting dalam mengungkap cerita di dalamnya. Oleh karena itu setiap
tokoh mempunyai sifat-sifat kritis sebagai penyampai amanat dari pengarangnya,
misalnya satire, humor, ambiguitas, sarkasme ataupun kritik-kritik sosial lainnya
yang tergambar melalui dialog-dialog antartokoh.
Unsur-unsur dalam Drama
Unsur paling pokok dalam sebuah drama ada empat, yaitu lakon (naskah
drama atau text play), pemain (aktor atau aktris), tempat (gedung pertunjukan),
dan penonton. Unsur lakon memegang peranan penting karena pemain tanpa
lakon jelas tidak dapat membuat drama. Begitu pun tempat saja tanpa lakon
tidak akan menghasilkan drama. Tetapi, sebaliknya kalau hanya ada lakon saja,
maka kita masih bisa mengikuti drama-drama bacaan, misalnya “closed drama.
Lakon drama disusun atas unsur-unsur yang sama dengan novel atau roman,
yaitu:
a. Tema, merupakan pikiran pokok yang mendasari lakon drama. Pikiran pokok
ini dikembangkan sedemikian rupa sehingga menjadi cerita yang menarik.
b. Amanat, adalah pesan moral yang ingin disampaikan penulis kepada
pembaca naskah atau pendengar (dalam hal ini) dan juga penonton drama.
Artinya penonton dapat menyimpulkan pesan moral yang telah ia dengar,
baca atau saksikan.
c. Plot. Lakon drama yang baik selalu mengandung konflik. Sebab, roh drama
adalah konflik. Drama memang selalu menggambarkan konflik atau
pertentangan.
Adanya pertentangan menimbulkan rangkaian peristiwa yang menjadi
sebab-akibat dan disebut alur/plot.
Secara rinci perkembangan plot drama ada 6 tahap, yaitu:
1) Eksposisi, tahap ini disebut tahap perkenalan, karena penonton mulai
diperkenalkan dengan lakon drama.
2) Konflik, tahap ini adalah tahap kejadian. Insiden inilah mulai plot drama
sebenarnya, karena insiden merupakan konflik yang menjadi dasar
sebuah drama
3) Komplikasi, konflik-konflik yang semakin berkembang dan semakin
banyak, kait-mengkait dan masih menimbulkan tanda tanya.
4) Krisis, tahap ini berbagai konflik mencapai puncaknya.
5) Resolusi, Pada tahap ini dilakukan penyelesaian konflik.
6) Keputusan, tahap terkhir ini semua konflik berakhir dan cerita sebentar
lagi selesai.
d. Karakter atau perwatakan, yaitu keseluruhan ciri-ciri jiwa seorang tokoh
dalam lakon drama.
e. Dialog, meupakan perwujudan dari jalan cerita lakon drama. Dialog yang
dilakukan harus mendukung karakter tokoh yang dimainkan.
f. Setting, adalah tempat, rung, waktu, suasana terjadinya adegan. Karena
semua adegan dimainkan di panggung, panggung harus bisa menggambarkan
tempat adegan yang sedang terjadi.
g. Bahasa, naskah drama diwujudkan dari bahan dasar bahasa dan penulis
drama sebenarnya menggunakan bahasa untuk menuangkan ide dramanya.
h. Interpretasi, adalah penafsiran terhadap lakon drama yang dimainkan yang
biasanya merupakan bagian dari kehidupan masyarakat yang diangkat ke
atas panggung oleh para seniman.

contoh sajak

Sajak Cinta

mencintai adl tiap detik yg kau lalui untuk menanti
hingga tiba kala’y cinta mencintamu
mencintai adl ketika kau tetap bertahan di atas kegoyahan
ketika kau tetap berjuang walau telah kepayahan
mencintai adl saat melepaskan
demi cinta itu sendiri
dan membiarkannya berlabuh di tambatan sejati
mencintai adl saat kau terluka
saat yg kau cintai tak merasa yg sama
saat yg kau peluk tak dapat lagi menghangatkanmu
dan meninggalkanmu sendiri dalam kedinginan
tanpa pahit, tak kau kecap manis
tanpa perih, tak kau sadari betapa pentingnya pulih
tanpa kecewa, tak kau mengerti makna bahagia
tanpa patha hati, tak kau rasakan cinta yg sesungguhnya



Terlintas kenangan itu
terbesit dalam benakku
kerapuhan menemaniku
dan
hanya air mata
yang mengarungi perasaan ini

memendam kerinduan
hanya membuat diri ini
tak jujur
dan hati ini
hanya bisa memberontak
dan hanya bisa memohon
untuk mengetahui isi hati ini

hati akan selalu lemah
jiwa akan selalu rapuh
perasaan akan selalu terpendam
jika diri ini tak kan bisa jujur
tak ada yang bisa dipersalahkan

kini semua hanya berakhir
dengan penantian
dan. . .
harapan. . .



Ku lihat langit tertutup kabut malam
Bintang dan bulanpun tak terlihat cahayanya yg terang
Ku di sini sendiri dalam gelapnya malam
Menanti dirimu yg tak kunjung datang
Kapan kau datang dan memeluk tubuhku yg usang
Aku kn tetap di sini menungu bidadariku datang menjemputku
Untuk kembali dan bersatu
Karena cintaku hanya untukmu



bila hati tak dapat bicara
maka insan yang menceritakan
bila hati tak dapat bertingkah
maka raga yang menggerakan
bila hati tak dapat lagi ceria
maka dirimu yang dapat membuat bahagia
sahabat genggamlah ketenangan dan
selimuti dirimu dengan kebahagiaan
sahabat bila kepedihan membelenggu dalam jiwamu
redamlah rasa itu dengan senyummu
jika lautan ku jadikan tinta
dan danau ku jadikan kata – kata
maka tak cukup kutuliskan
semua kenangan yang telah tercipta

pengertian sajak

Pengertian sajak

1. Berasal daripada perkataan Arab “saj” yang bermaksud karangan puisi .
2. Sebagai puisi modern .
3. Bentuknya bebas daripada puisi dan syair.
4. Pemilihan kata-kata yang indah (sesuai dengan mesej dan nada puisi).
5. Robert C. Pooley pernah menyatakan bahwa "orang yang menutup telinga terhadap sajak akan terpencil daripada satu wilayah yang penuh harta kekayaan berupa pengertian tentang manusia". Sedangkan Gerson Poyk berpendapat: "Dunia ini sebenarnya absurd sehingga manusia tidak dapat mengerti akan dunia ini sepenuhnya dan tugas penyair tentunya berusaha menggali rahasia kehidupan yang penuh misteri ke dalam bait sajak mereka."
6. Menurut H.B. Jassin, sajak itu adalah suara hati penyairnya, sajak lahir
daripada jiwa dan perasaan tetapi sajak yang baik bukanlah hanya permainan
kata semata-mata. Sajak yang baik membawa gagasan serta pemikiran yang
dapat menjadi renungan masyarakat.

7. Abdul Hadi W.M. menjelaskan bahwa sajak itu ditulis untuk mencari kebenaran.
Katanya lagi, "dalam sajak terdapat tanggapan terhadap hidup secara
batiniah". Oleh itu bagi beliau, di dalam sajak harus ada gagasan dan
keyakinan penyair terhadap kehidupan, atau lebih tepat lagi, nilai
kemanusiaan.

contoh hikayat

Contoh Hikayat

Hikayat Amir
Dahulu kala di Sumatra, hiduplah seorang saudagar yang bernama Syah Alam. Syah Alam mempunyai seorang anak bernama Amir. Amir tidak uangnya dengan baik. Setiap hari dia membelanjakan uang yang diberi ayahnya. Karena sayangnya pada Amir, Syah Alam tidak pernah memarahinya. Syah Alam hanya bisa mengelus dada.
Lama-kelamaan Syah Alam jatuh sakit. Semakin hari sakitnya semakin parah. Banyak uang yang dikeluarkan untuk pengobatan, tetapi tidak kunjung sembuh. Akhirnya mereka jatuh miskin.
Penyakit Syah Alam semakin parah. Sebelum meninggal, Syah Alam berkata”Amir, Ayah tidak bisa memberikan apa-apa lagi padamu. Engkau harus bisa membangun usaha lagi seperti Ayah dulu. Jangan kau gunakan waktumu sia-sia. Bekerjalah yang giat, pergi dari rumah.Usahakan engkau terlihat oleh bulan, jangan terlihat oleh matahari.”
”Ya, Ayah. Aku akan turuti nasihatmu.”                                  
Sesaat setelah Syah Amir meninggal, ibu Amir juga sakit parah dan akhirnya meninggal. Sejak itu Amir bertekad untuk mencari pekerjaan. Ia teringat nasihat ayahnya agar tidak terlihat matahari, tetapi terlihat bulan. Oleh sebab itu, kemana-mana ia selalu memakai payung.
Pada suatu hari, Amir bertmu dengan Nasrudin, seorang menteri yang pandai. Nasarudin sangat heran dengan pemuda yang selalu memakai payung itu. Nasarudin bertanya kenapa dia berbuat demikian.
Amir bercerita alasannya berbuat demikian. Nasarudin tertawa. Nasarudin berujar, ” Begini, ya., Amir. Bukan begitu maksud pesan ayahmu dulu. Akan tetapi, pergilah sebelum matahari terbit dan pulanglah sebelum malam. Jadi, tidak mengapa engkau terkena sinar matahari. ”
Setelah memberi nasihat, Nasarudin pun memberi pijaman uang kepada Amir. Amir disuruhnya berdagang sebagaimana dilakukan ayahnya dulu.
Amir lalu berjualan makanan dan minuman. Ia berjualan siang dan malam. Pada siang hari, Amir menjajakan makanan, seperti nasi kapau, lemang, dan es limau. Malam harinya ia berjualan martabak, sekoteng, dan nasi goreng. Lama-kelamaan usaha Amir semakin maju. Sejak it, Amir menjadi saudagar kaya.

pengertian hikayat


  Pengertian Hikayat
            Hikayat adalah karya sastra melayu lama yang berbentuk prosa yang berisi cerita, undang-undang, silsilah raja, biografi, atau gabungan dari semuanya.

            Macam – Macam Hikayat
·         Berdasar isi
1.    Jenis Rekaan, Contoh : Hikayat Malin Dewa
2.    Jenis Sejarah, Contoh : Hikayat Hang Tuah, Hikayat Raja-Raja Pasai
3.    Jenis Biografi, Contoh : Hikayat Abdullah dan Hikayat Sultan Ibrahim Bin Adam
 

Ciri-ciri Hikayat :
1. Bersifat istana sentris .
2. Bersifat anonim .
3. Bersifat khayal/fantastis .
4. Berbahasa melayu .
5. Disajikan secara lisan ( dari mulut ke mulut ) .
6. Banyak menggunakan kata klise/arkais ( ungkapan ) .

Unsur intrinsik Hikayat :
1. Tema : Pokok pikiran .
2. Alur/plot : Rangkaian cerita yg dijalin dgn seksama sehingga membentuk cerita yg menarik .
3. Penokohan : Watak para palaku cerita .
4. Lattar/setingg : Tempat, waktu dan situasi terjadinya perisriwa dalam cerita .
5. Amanat : Pesan yg disampai kan penulis kpd pembacanya .
6. Sudut pandang : Posisi pengarang dlm cerita .
7. Alur : Maju, mundur, bolak balik .

Unsur Ekstrinsk :
1. Biografi pengarang .
2. Lingkungan budaya .
3. Lingkungan sosial .
4. Keadaan zaman . 

contoh prosa

Wanita itu sudah tua, namun semangat perjuangannya tetap menyala seperti wanita yang masih muda. Setiap tutur kata yang dikeluarkannya selalu menjadi pendorong dan bualan orang disekitarnya. Maklumlah, ia memang seorang penyair dua zaman, maka tidak kurang pula bercakap dalam bentuk syair. Al-Khansa bin Amru, demikianlah nama wanita itu. Dia merupakan wanita yang terkenal cantik dan pandai di kalangan orang Arab. Dia pernah bersyair mengenang kematian saudaranya yang bernama Sakhr :“Setiap mega terbit, dia mengingatkan aku pada Sakhr, malang. Aku pula masih teringatkan dia setiap mega hilang dii ufuk barat Kalaulah tidak kerana terlalu ramai orang menangis di sampingku ke atas mayat-mayat mereka, nescaya aku bunuh diriku.”
Setelah Khansa memeluk Islam, keberanian dan kepandaiannya bersyair telah digunakan untuk menyemarakkan semangat para pejuang Islam. Ia mempunyai empat orang putera yang kesemuanya diajar ilmu bersyair dna dididik berjuang dengan berani. Kemudian puteranya itu telah diserahkan untuk berjuang demi kemenangan dan kepentingan Islam. Khansa telah mengajar anaknya sejak kecil lagi agar jangan takut menghadapi peperangan dan cabaran.Pada tahun 14 Hijrah, Khalifah Umar Ibnul Khattab menyediakan satu pasukan tempur untuk menentang Farsi. Semua Islam dari berbagai kabilah telah dikerahkan untuk menuju ke medan perang, maka terkumpullah seramai 41,000 orang tentera. Khansa telah mengerahkan keempat-empat puteranya agar ikut mengangkat senjata dalam perang suci itu. Khansa sendiri juga ikut ke medan perang dalam kumpulan pasukan wanita yang bertugas merawat dan menaikkan semangat pejuan tentera Islam.
Dengarlah nasihat Khansa kepada putera-puteranya yang sebentar lagi akan ke medan perang, “Wahai anak-anakku! Kamu telah memilih Islam dengan rela hati. Kemudian kamu berhijrah dengan sukarela pula. Demi Allah, yang tiada tuhan selain Dia, sesungguhnya kamu sekalian adalah putera-putera dari seorang lelaki dan seorang wanita. Aku tidak pernah mengkhianati ayahmu, aku tidak pernah memburuk-burukkan saudara-maramu, aku tidak pernah merendahkan keturuna kamu, dan aku tidak pernah mengubah perhubungan kamu. Kamu telah tahu pahala yang disediakan oleh Allah kepada kaum muslimin dalam memerangi kaum kafir itu. Ketahuilah bahwasaya kampung yang kekal itu lebih baik daripada kampung yang binasa.”Kemudian Khansa membacakan satu ayat dari surah Ali Imran yang bermaksud, “Wahai orang yang beriman! Sabarlah, dan sempurnakanlah kesabaran itu, dan teguhkanlah kedudukan kamu, dan patuhlah kepada Allah, moga-moga menjadi orang yang beruntung.” Putera-putera Khansa tertunduk khusyuk mendengar nasihat bonda yang disayanginya.
Seterusnya Khansa berkata, “Jika kalian bangun esok pagi, insya Allah dalam keadaan selamat, maka keluarlah untuk berperang dengan musuh kamu. Gunakanlah semua pengalamanmu dan mohonlah pertolongan dari Allah. Jika kamu melihat api pertempuran semakin hebat dan kamu dikelilingi oleh api peperangan yang sedang bergejolak, masuklah akmu ke dalamnya. Dan dapatkanlah puncanya ketika terjadi perlagaan pertempurannya, semoga kamu akan berjaya mendapat balasan di kampung yang abadi, dan tempat tinggal yang kekal.”Subuh esoknya semua tentera Islam sudah berada di tikar sembahyang masing-masing untuk mengerjakan perintah Allah iaitu solat Subuh, kemudian berdoa moga-moga Allah memberikan mereka kemenangan atau syurga. Kemudian Saad bin Abu Waqas panglima besar Islam telah memberikan arahan agar bersiap-sedia sebaik saja semboyan perang berbunyi. Perang satu lawan satu pun bermula dua hari. Pada hari ketiga bermulalah pertempuran besar-besaran. 41,000 orang tentera Islam melawan tentera Farsi yang berjumlah 200,000 orang. Pasukan Islam mendapat tentangan hebat, namun mereka tetap yakin akan pertolongan Allah .Putera-putera Khansa maju untuk merebut peluang memasuki syurga. Berkat dorongan dan nasihat dari bondanya, mereka tidak sedikit pun berasa takut. Sambil mengibas-ngibaskan pedang, salah seorang dari mereka bersyair,
“Hai saudara-saudaraku! Ibu tua kita yang banyak pengalaman itu, telah memanggil kita semalam dan membekalkan nasihat. Semua mutiara yang keluar dari mulutnya bernas dan berfaedah. Insya Allah akan kita buktikan sedikit masa lagi.”
Kemudian ia maju menetak setiap musuh yang datang. Seterusnya disusul pula oleh anak kedua maju dan menentang setiap musuh yang mencabar. Dengan semangat yang berapi-api ia bersyair,“Demi Allah! Kami tidak akan melanggar nasihat dari ibu tua kami Nasihatnya wajib ditaati dengan ikhlas dan rela hati Segeralah bertempur, segeralah bertarung dan menggempur mush-musuh bersama-sama Sehingga kau lihat keluarga Kaisar musnah.”
Anak Khansa yang ketiga pula segera melompat dengan beraninya dan bersyair,
“Sungguh ibu tua kami kuat keazamannya, tetap tegas tidak goncang Beliau telah menggalakkan kita agar bertindak cekap dan berakal cemerlang Itulah nasihat seorang ibu tua yang mengambil berat terhadap anak-anaknya sendiri Mari! Segera memasuki medan tempur dan segeralah untuk mempertahankan diri Dapatkan kemenangan yang bakal membawakegembiraan di dalam hati Atau tempuhlah kematian yang bakal mewarisi kehidupan yang abadi.”Akhir sekali anak keempat menghunus pedang dan melompat menyusul abang-abangnya. Untuk menaikkan semangatnya ia pun bersyair,
“Bukanlah aku putera Khansa’, bukanlah aku anak jantan Dan bukanlah pula kerana ‘Amru yang pujiannya sudah lama terkenal Kalau aku tidak membuat tentera asing yang berkelompok-kelompok itu terjunam ke jurang bahay, dan musnah mangsa oleh senjataku.”
Bergelutlah keempat-empat putera Khansa dengan tekad bulat untuk mendapatkan syurga diiringi oleh doa munajat bondanya yang berada di garis belakang. Pertempuran terus hebat. Tentera Islam pada mulanya kebingungan dan kacau kerana pada mulanya tentera Farsi menggunakan tentera bergajah di barisan hadapan, sementara tentera berjalan kaki berlindung di belakang binatang tahan lasak itu. Namun tentera Islam dapat mencederakan gajah-gajah itu dengan memanah mata dan bahagian-bahagian lainnya. Gajah yang cedera itu marah dengan menghempaskan tuan yang menungganginya, memijak-mijak tentera Farsi yang lannya. Kesempatan ini digunakan oleh pihak Islam untuk memusnahkan mereka. Panglima perang bermahkota Farsi dapat dipenggal kepalanya, akhirnya mereka lari lintang-pukang menyeberangi sungai dan dipanah oleh pasukan Islam hingga air sungai menjadi merah. Pasukan Farsi kalah teruk, dari 200,000 tenteranya hanya sebahagian kecil saja yang dapat menyelamatkan diri.Umat Islam lega. Kini mereka mengumpul dan mengira tentera Islam yang gugur. Ternyata yang beruntung menemui syahid di medan Kadisia itu berjumlah lebih kurang 7,000 orang. Dan daripada 7,000 orang syuhada itu terbujur empat orang adik-beradik Khansa. Seketika itu juga ramailah tentera Islam yang datang menemui Khansa memberitahukan bahwa keempat-empat anaknya telah menemui syahid. Al-Khansa menerima berita itu dengan tenang, gembira dan hati tidak bergoncang. Al-Khansa terus memuji Allah dengan ucapan,“Segala puji bagi Allah, yang telah memuliakanku dengan mensyahidkan mereka, dan aku mengahrapkan darii Tuhanku, agar Dia mengumpulkan aku dengan mereka di tempat tinggal yang kekal dengan rahmat-Nya!”
Al-Khansa kembali semula ke Madinah bersama para perajurit yang masih hidup dengan meninggalkan mayat-mayat puteranya di medan pertempuran Kadisia. Dari peristiwa peperanan itu pula wanita penyair ini mendapat gelaran kehormatan ‘Ummu syuhada yang ertinya ibu kepada orang-orang yang mati syahid.”

karya sastra bentuk prosa

Karya Sastra Bentuk Prosa 

Karangan prosa ialah karangan yang bersifat menerangjelaskan secara terurai mengenai suatu masalah atau hal atau peristiwa dan lain-lain. Pada dasarnya karya bentuk prosa ada dua macam, yakni karya sastra yang bersifat sastra dan karya sastra yang bersifat bukan sastra. Yang bersifat sastra merupakan karya sastra yang kreatif imajinatif, sedangkan karya sastra yang bukan astra ialah karya sastra yang nonimajinatif

 Macam Karya Sastra Bentuk Prosa:

1.       Prosa lama 
Prosa lama adalah karya sastra daerah yang belum mendapat pengaruh dari sastra atau kebudayaan barat. Dalam hubungannya dengan kesusastraan Indonesia maka objek pembicaraan sastra lama ialah sastra prosa daerah Melayu yang mendapat pengaruh barat. Hal ini disebabkan oleh hubungannya yang sangat erat dengan sastra Indonesia.

Prosa lama:
1.       Cenderung bersifat stastis, sesuai dengan keadaan masyarakat lama yang mengalami perubahan secara lambat.
2.       Istanasentris ( ceritanya sekitar kerajaan, istana, keluarga raja, bersifat feodal).
3.       Hampir seluruhnya berbentuk hikayat, tambo atau dongeng. Pembaca dibawa ke dalam khayal dan fantasi.
4.       Dipengaruhi oleh kesusastraan Hindu dan Arab.
5.       Ceritanya sering bersifat anonim (tanpa nama)
6.       Milik bersama

2.       Prosa Baru
Prosa baru adalah karangan prosa yang timbul setelah mendapat pengaruh sastra atau budaya Barat. Prosa baru timbul sejak pengaruh Pers masuk 


Prosa Baru:
1.       Prosa baru bersifat dinamis (senantiasa berubah sesuai dengan perkembangan masyarakat)
2.       Masyarakatnya sentris ( cerita mengambil bahan dari kehidupan masyarakat sehari-hari)
3.       Bentuknya roman, cerpen, novel, kisah, drama. Berjejak di dunia yang nyata, berdasarkan kebenaran dan kenyataan
4.       Terutama dipengaruhi oleh kesusastraan Barat
5.       Dipengaruhi siapa pengarangnya karena dinyatakan dengan jelas
6.       Tertulis
 

contoh puisi

kecewa dalam penantian


ku tuwai kesedihan dalam cinta
ku ratapi diri dalam sepi
deraian air mata kuberiring menghabiskan malam
membawa duka pada hati ku
bintang ku bergerak menjauh dari ku
seolah tiada rasa yang tertinggal dalam hati kecilmu
tanpa kau sadari tanpa kau mengerti tanpa kau fikirkan perasaan ku ini
saat kau tinggal aku dalam kesunyian
dengan tanpa sentuhan suara-suara hatimu
mungkin waktu yang sekian lama belum cukup untuk membuat mu yakin
andaikan ku bisa bicara dengan musaat ini
kan ku bilang
"pertahankan cinta ku hidup ku kelam tanpa sinarmu, tetap lah bersinar dalam pelukanku"

pengertian puisi

 Ada berbagai pengertian tentang puisi:

Puisi adalah bagian dari  karya sastra. Ia terbangun dari unsur makna yang tertuang dalam kata-kata. Selain itu, puisi merupakan jelmaan rasa penciptanya, ungkapan hati baik itu sedih, gembira, marah, benci, simpatik, dan lain sebagainya. Jika kita melihat lebih jauh, dalam masa perkembangannya kini, puisi memiliki banyak ragamnya, contoh puisi baru, puisi kontemporer, puisi tipografi, hingga puisi-puisi rupa.


 Puisi adalah bentuk karangan yang tidak terikat oleh rima, ritme ataupun jumlah baris serta ditandai oleh bahasa yang padat.
Unsure-unsur intrinsik puisi adalah
1. Tema yaitu tentang apa puisi itu berbicara
2. Amanat yaitu apa yang hendak dinasehatkan kepada pembaca
3. Rima yaitu persamaan-persamaan bunyi
4. Ritme yaitu perhentian-perhentian atau tekanan-tekanan yang diatur
5. Majas atau gaya bahasa yaitu permainan bahasa untuk efek estetis maupun maksimalisasi
6. Kesan yaitu perasaan yang diungkap lewat puisi
7. Diksi yaitu pilihan kata atau ungkapan


Secara etimologis, kata puisi dalam bahasa Yunani berasal dari poesis yang artinya berati penciptaan. Dalam bahasa Inggris, padanan kata puisi ini adalah poetry yang erat dengan –poet dan -poem. Mengenai kata poet, Coulter (dalam Tarigan, 1986:4) menjelaskan bahwa kata poet berasal dari Yunani yang berarti membuat atau mencipta. Dalam bahasa Yunani sendiri, kata poet berarti orang yang mencipta melalui imajinasinya, orang yang hampir-hampir menyerupai dewa atau yang amat suka kepada dewa-dewa. Dia adalah orang yang berpenglihatan tajam, orang suci, yang sekaligus merupakan filsuf, negarawan, guru, orang yang dapat menebak kebenaran yang tersembunyi. Shahnon Ahmad (dalam Pradopo, 1993:7) menyimpulkan bahwa pengertian puisi di atas terdapat garis-garis besar tentang puisi itu sebenarnya. Unsur-unsur itu berupa emosi, imajinas, pemikiran, ide, nada, irama, kesan pancaindera, susunan kata, kata kiasan, kepadatan, dan perasaan yang bercampur-baur.